Tampilkan postingan dengan label budidaya jangkrik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label budidaya jangkrik. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Mei 2021

Cara Budidaya Jangkrik untuk Pemula

 

TAHAPAN MEMULAI TERNAK JANGKRIK

1 .Menentukan Tempat / Lokasi

Perlu diketahui, jangkrik menyukai lokasi yang sunyi, tenang dan teduh. Selain itu, jangkrik juga menyukai lokasi yang memiliki sirkulasi yang baik untuk penyesuaian suhu ruangan.Pastikan Anda menghindari lokasi yang ramai dan bising, seperti jalan raya atau dekat pasar. Anda dapat memilih lingkungan yang jauh dari kegiatan manusia. Lingkungan tersebut sangat digemari oleh jangkrik.Ruangan untuk berternak jangkrik tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Tetapi, ruang tempat ternak jangkrik juga harus jauh dari pepohonan agar dapat menyerap panas matahari secara bebas.Saat Anda memilih lokasi untuk ternak jangkrik, pastikan lokasi tersebut jauh dari kandang ayam atau binatang lain yang dapat memangsa jangkrik.

2. Membuat Kandang Jangkrik

Cara ternak jangkrik yang kedua yaitu membuat kandang jangkrik. Untuk membuat kandang jangkrik, buatlah kotak dari papan atau triplek dengan rangka dari kayu reng atau kayu kaso. Anda dapat membuat kotak dengan ukuran panjang 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30-40 cm. Gunakan lem pada setiap sambungan dan sudut kotak. Hal ini bertujuan agar jangkrik yang baru menetas tidak keluar lewat celah sambungan karena ukuran jangkrik yang baru menetas masih sangat kecil. Untuk bagian permukaan atas, harus dapat dibuka tutup dengan menggunakan engsel. Sementara pada sisi muka dan belakang, beri lubang ventilasi dengan ukuran 50 x 7 cm. Posisi lubang ini sekitar 10 cm dari atas. Setelah membuat ventilasi, tutup dengan kasa kawat ukuran halus agar jangkrik kecil tidak bisa keluar. Kemudian pada sisi pinggir, beri celah atau cantelan untuk pegangan guna memudahkan menggeser atau mengangkat peti.Setelah itu, beri isolasi plastik pada sekeliling sisi bagian dalam (kira-kira 10 cm dari atas). Hal ini bertujuan agar jangkrik tidak merayap ke atas. Pasang kaki-kaki pada keempat sudut peti (kira-kira tingginya 10 cm). Keempat kaki-kaki tersebut nantinya akan diberi mangkuk yang diirisi air untuk mencegah hama (salah satunya semut) masuk ke dalam kandang. Anda juga dapat membuat kandang jangkrik dengan disusun. Misalnya tiga susun untuk menghemat tempat dan efisiensi budidaya. Selain itu, pastikan Anda meletakkan kandang jangkrik di tempat yang gelap dan jauh dari kebisingan.

3. Tahap Pembibitan Jangkrik

Cara ternak jangkrik yang ketiga yaitu pembibitan jangkrik. Pastikan Anda memilih bibit jangkrik yang sehat, tidak cacat, tidak sakit dan umurnya sekitar 10-20 hari. Perlu diketahui, calon induk jangkrik yang baik yaitu jangkrik yang berasal dari tangkapan bebas alam. Jangkrik tersebut biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Terdapat ciri-ciri indukan jangkrik yang bagus, di antaranya:

1. Memiliki antena atau sungut yang masih panjang, anggota badan yang lengkap, badan berwarna mengkilap, serta bisa melompat jauh dan gesit. 

2. Hindari memilih jangkrik yang apabila dipegang mengeluarkan cairan (baik dari mulut maupun dubur).

3. Pada induk betina, ada ovipositor pada bagian ekornya.

4. Pada induk jantan, mengeluarkan derikan yang keras. Selain itu, permukaan punggung atau sayapnya bergelombang dan kasar.

5. Untuk membedakan jangkrik betina atau jantan, Anda dapat melihat ekornya. Jangkrik betina memiliki 3 helai ekor sedangkan jangkrik jantan hanya memiliki 2 helai ekor.

4. Mengawinkan Jangkrik

Cara ternak jangkrik yang keempat yaitu dengan mengawinkan jangkrik. Sebelum mengawinkan jangkrik, pastikan Anda telah memiliki tempat tersendiri. Tempat mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan tempat untuk pembesaran anakan. Buatlah kondisi kandang yang mirip dengan habitat jangkrik di alam. Anda dapat mengolesi dinding dengan tanah liat atau semen putih serta daun-daun kering. Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama. Jika berbeda spesies, maka perkawinan tidak akan terjadi. Kemudian untuk mengawinkan jangkrik, masukkan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2. Pastikan Anda telah menyiapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran. Selama masa perkawinan, jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus dan jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur tersebut biasanya akan diletakkan dalam pasir atau tanah. Telur jangkrik tersebut akan menetas setelah 7-10 hari, terhitung sejak perkawinan dimulai. Maksimal 5 hari setalah induk betina bertelur, pisahkan telur-telur tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari si induk memakan telurnya sendiri.

5. Tahap Pemeliharaan dan Pembesaran

Pada tahap ini, berikan pakan yang baik untuk jangkrik. Anda dapat memberikan pakan pelet buatan Astrik dan sayur-sayuran seperti wortel, sawi, daun katuk, gambas, daun pepaya dan lainnya. Prose pemberian sayuran pada jangkrik mengikuti ketentuan yaitu pada hari pertama sampai hari ke sepuluh, beri sebanyak dua kali sehari. Hari ke sebelas sampai ke tiga puluh, beri satu kali dalam dua hari. Kemudian jika lebih dari tiga puluh hari, tidak diberi pakan sayur.