10 Cara Praktis Ternak Murai Batu
1. Lokasi Kandang Murai Batu
Penempatan kandang penangkaran murai
batu sangat berkaitan erat dengan keberhasilan penangkaran. Kandang yang
salah akan menyebabkan murai batu tidak mau bertelur.Umumnya
lokasi penangkaran murai batu berada diluar rumah, seperti di samping
rumah ataupun perkarangan rumah. Faktor penting yang harus diperhatikan
adalah tempat yang dijadikan kandang suasananya cukup tenang dan jarang
ada gangguan yang berarti.
2. Ukuran Kandang Murai Batu
Ukuran kandang murai batu perlu
diperhatikan karena akan berdampak pada kesehatan dan produktivitas
murai batu tersebut. Ukuran kandang yang terlalu besar dapat menyebabkan
murai batu terlalu banyak terbang sehingga energinya banyak dipakai
untuk bergerak daripada untuk berproduksi.Sedangkan jika kandang terlalu kecil dapat menyebabkan murai batu stress sehingga dapat menggangu reporoduksi murai batu.
- Kandang ukuran kecil : 60 cm x 60 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi)
- Kandang ukuran sedang : 100 cm x 200 cm x 200 cm (panjang x lebar x tinggi)
- Kandang ukuran besar : 200 cm x 200 cm x 300 cm (panjang x lebar x tinggi)
3. Peralatan Pendukung
Perlengkapan kandang murai batu
mempunyai peran untuk mendukung pemeliharaan burung di penangkaran.
Kandang penangkaran murai batu harus dilengkapi sarang pendukung
lainnya, seperti tenggeran, bahan sarang, dan sarang murai batu.Perlengkapan kandang lainnya yang harus dipersiapkan adalah tempat pakan dan tempat minum murai batu.Untuk tempat bersarang,
peternak murai batu dapat menggunakan barang bekas seperti baskom
plastik yang kecil, kuali bekas, anyaman bambu, dan tempat nasi.
Sebaiknya gunakanlah anyaman bambu, karena dapat memberikan rasa sejuk
sehingga membuat murai batu nyaman bertelur dan mengeram.Untuk tenggeran,
letakkan di dalam kandang dengan posisi yang tepat sehingga tidak
mengganggu keleluasaan murai batu untuk beraktivitas. Perlu
diperhatikan, tenggeran yang digunakan untuk perkawinan sebaiknya tidak
sembarangan.Jenis, ukuran,
dan penempatannya harus diperhitungkan. Lebih baik menggunakan tenggeran
dengan bahan kayu yang berdiameter 0,15 – 0,2 cm.Untuk tempat pakan dan tempat air minum,
sebaiknya kebersihannya selalu dijaga dan tidak tercemar bahan kimia
sebelum digunakan. Letak posisi tempat makan atau tempat minum sebisa
mungkin mudah dilihat oleh murai batu dan saling berdekatan. Lebih baik
lagi jika ditambah wadah untuk tempat mandi burung murai batu.
4. Cara Menjaga Kebersihan Kandang
Menjaga kebersihan kandang murai batu
merupakan faktor terpenting untuk keberhasilan dalam membudidayakan
murai batu. Dengan tingkat kebersihan yang terjaga, munculnya bibit
penyakit dan hama tentu bisa diminimalisir.
Serta
burung murai batu akan merasa lebih nyaman sehingga terhindar dari
serangan stress yang merupakan pemicu munculnya berbagai penyakit pada
murai batu.
Tips perawatan kandang murai batu :
- Membersihkan tempat pakan dan minum setiap hari.
- Setiap
pagi, pakan dan air minum harus selalu diganti dengan yang baru. Sisa
air minum atau pakan yang belum habis harus dibuang.
- Setiap hari, tempat penampungan kotoran burung murai batu harus dibersihkan dan kotorannya dibuang ke tempat khusus.
- Setiap satu minggu sekali, paling tidak sangkar dibersihkan secara keseluruhan.
- Setelah
kotoran dibuang, sangkar bisa dicuci lalu disterilkan dengan
disinfektan dan obat antikuman, serta dikeringkan dibawah sinar
matahari.
- Tempat tenggeran burung murai batu juga harus dibersihkan minimal empat hari sekali.
5. Cara Pemberian Pakan Murai Batu
Pakan merupakan salah satu faktor
terpenting dalam beternak murai batu. Murai batu membutuhkan nutrisi
yang cukup untuk menunjang aktivitas dan produktivitasnya.
Agar
nutrisi terpenuhi, murai batu perlu diberikan pakan yang segar dan
bervariasi. Pemberian vitamin untuk murai batu juga perlu. Pakan burung
murai batu bisa berupa pakan alami, pakan buatan, atau pakan campuran
antara pakan buatan dan pakan alami.
Pemberian
pakan ekstra juga diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh burung murai batu. Biasanya pakan
ekstra yang diberikan berupa jangkrik, cacing, ulat hongkong,
orong-orong ataupun belalang.
Dalam
satu hari rata-rata burung akan membutuhkan air minum sebanyak 4 – 5
kali jumlah pakannya. Air sangat dibutuhkan oleh burung murai batu ini
untuk proses metabolisme tubuh, termasuk mengatur suhu tubuh,
mempertahankan keseimbangan volume dalam darah, dan melancarkan dalam
proses pencernaan.
Selain
itu, air minum yang diberikan sebaiknya air yang udah matang supaya
lebih steril dan meminimalisir parasit yang bisa mengganggu kesehatan
burung murai batu.
Pakan Alami Murai Batu
Murai
batu termasuk jenis burung karnivora atau pemakan daging. Di habitat
aslinya, pakan burung murai batu adalah jenis-jenis serangga seperti
semut rangrang dan ulat.
Kroto Pakan yang Disukai Murai Batu
Meski
sedikit mahal di pasaran, koroto tetap menjadi pilihan yang terbaik
untuk pakan burung. Disamping gizinya yang sangat tinggi, telur semut
rangrang ini memang menjadi makanan favorite bagi penggemar burung
berkicau khususnya untuk burung murai batu.
Voer Khusus Burung
Voer
khusus burung biasa di pakai sebagai pakan untuk burung kicau. Ada
banyak macam jenis dan merek voer burung yang ada di pasaran ini.
Penggunaan voer sebagai pakan burung memang jauh lebih praktis dan
harganya juga murah.
6. Cara Perkembangbiakan Murai Batu Secara Poligami
Perkembangbiakan murai batu secara
berpoligami bertujuan untuk menghemat indukan jantan. Yang lebih
hebatnya lagi, dalam satu kandang dapat diisi 1 ekor pejantan dan 7 ekor
betina.
Beberapa pertimbangan dalam menerapkan perkembangbiakan secara poligami :
- Dapat menghemat indukan jantan, khususnya untuk indukan jantan yang benar-benar berkualitas.
- Dapat meningkatkan kuantitas produksi atau anakan murai batu.
- Dapat menghemat biaya kandang yang digunakan.
- Memudahkan perawatan dan pengontrolan.
Persyaratan Sebelum Melakukan Perkembangbiakan Secara Poligami :
Memasukkan
calon induk betina kedalam kandang. Betina yang dimasukkan harus
berumur kurang lebih 1 tahun atau sudah siap dikawinkan. Kemudian
masukan 2 ekor betina dan biarkan selama 2 minggu untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang baru.
Setelah
itu masukan murai batu jantan bersama kandangnya ke dalam kandang
betina. Ini bertujuan mencegah penyerangan murai batu jantan terhadap 2
ekor betina tersebut. Jadi harus beradaptasi dulu selama kurang lebih 1
minggu.
Tunggu sampai burung
betina birahi. Biasanya burung betina akan bersiul-siul dan mendekati
sangkar jantan. Ketika burung jantan dan betina sudah saling berdekatan,
maka ini lah saat yang tepat untuk melepas murai batu jantan dari
sangkarnya.
7. Cara Merawat Anakkan Murai Batu
Anak burung murai batu yang berusia 7 –
14 hari bisa deberi pakan dengan campuran voer dan krota yang sudah
diencerkan. Pemberian pakan bisa dilakukan 1 jam sekali.
Setelah
berusia 15 hari, biasanya mereka sudah bisa makan kroto sendiri. Akan
tetapi tetap selalu diperhatikan agar anakkan burung murai batu dapat
tumbuh sehat.
8. Cara Memandikan Murai Batu
Murai batu juga harus sering dimandikan
agar kesehatan dan kebugaran tubuh murai batu dapat terjaga. Selain
itu, memandikan murai batu juga mempercepat proses pergantian
bulu-bulunya dan akan merangsang tumbuhnya bulu-bulu baru.
Beberapa Cara Memandikan Murai Batu :
- Memasukan
tempat mandi ke dalam sangkarnya atau dengan cara memindahkan burung ke
sangkar lain yang berukuran lebih besar dan didalamnya sudah disediakan
semacam bak mandi. Ukuran bak mandi yang ideal untuk murai batu adalah
panjang 17 cm, lebar 10 cm, dan kedalaman 6 cm.
- Menyemprotkan
air dengan memakai sprayer yang semprotannya bisa diatur. Cara
penyemprotan tidak boleh langsung mengenai tubuh burung karena bisa
merusak bulu murai batu. Jadi sebaiknya menyemprotkan air ke atas bagian
sangkar, sehingga air sedikit demi sedikit membasahi tubuh murai batu.
Waktu
yang paling ideal untuk memandikan burung adalah di pagi hari antara
pukul 07.00 – 10.00. Karena pada waktu ini sangat baik untuk kesehatan
burung. Burung murai batu juga dapat mengerikan tubuhnya dengan sempurna
karena sinar matahari.
9. Cara Menjemur Murai Batu
Waktu untuk menjemur murai batu adalah
antara pukul 07.00 – 10.00 pagi ketika sinar matahari belum begitu panas
dan menyengat. Untuk durasi penjemuran biasanya antara 20 menit – 60
menit.
Namun bisa juga lebih
lama daripada itu. Sebenernya tergantung pada kondisi cuaca, kondisi
burung, dan tujuan yang ingin dicapai. Penjemuran juga tidak boleh
terlalu lama dalam suhu yang terlalu panas.
Karena penjemuran yang terlalu panas dan terlalu lama dapat mengakibatkan burung murai batu mati
10. Perhitungan Modal dan Keuntungan Ternak Murai Batu